Trump Ancam Apple dengan Tarif 25 Persen untuk iPhone yang Tidak Dibuat di AS

Sains & Tekno14 Dilihat

JurnaLodie.com – Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengumumkan bahwa Apple dapat dikenai tarif setidaknya 25% jika iPhone yang dijual di Amerika Serikat tidak diproduksi di dalam negeri. Pengumuman tersebut langsung memicu penurunan saham Apple sebesar 3% di bursa Wall Street. Indeks Dow Jones turun 0,6%, S&P 500 turun 0,7%, dan Nasdaq turun 1%.

“Saya sudah sejak lama memberi tahu Tim Cook dari Apple bahwa saya mengharapkan iPhone yang dijual di Amerika Serikat dibuat di sini, bukan di India atau tempat lain,” tulis Trump dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social dikutip JurnaLodie.com dari YNet. “Jika tidak, maka tarif setidaknya 25% harus dibayar oleh Apple kepada Amerika Serikat.”

Saat ini belum jelas apakah Presiden AS secara hukum memiliki wewenang untuk menetapkan tarif hanya kepada satu perusahaan saja. Apple menolak memberikan komentar saat dimintai tanggapan oleh Reuters.

Apple sendiri belakangan ini mempercepat relokasi produksinya dari China ke India sebagai strategi mengurangi risiko tarif dagang yang ditargetkan pada Tiongkok.

AS dan China saat ini tengah dalam negosiasi dagang, setelah sebelumnya sempat menerapkan tarif tinggi satu sama lain, termasuk tarif 145% dari Washington.

Apple baru-baru ini mengumumkan bahwa mulai kuartal ini, sebagian besar iPhone yang dijual di pasar AS akan berasal dari pabrik di India. Namun jika Trump benar-benar menerapkan ancaman tarif tersebut, Apple bisa jadi dipaksa untuk meninjau ulang seluruh strategi produksinya.

Analisis dampak dari ancaman tarif Trump terhadap Apple, serta implikasinya secara ekonomi, hukum, dan geopolitik:

Biaya Produksi Naik

Jika Apple harus memindahkan produksi ke AS, biaya tenaga kerja dan operasional akan jauh lebih tinggi dibandingkan di India atau China.
Ini bisa mengurangi margin keuntungan dan memaksa Apple menaikkan harga jual iPhone di AS.

Gangguan Rantai Pasok

Apple memiliki rantai pasokan global yang kompleks, sebagian besar terpusat di Asia.
Relokasi mendadak akan menimbulkan risiko keterlambatan produksi, pasokan terbatas, atau penurunan kualitas dalam jangka pendek.

Dampak Saham & Investor

Penurunan saham Apple (3% hanya dalam satu hari) menunjukkan sensitivitas investor terhadap kebijakan proteksionis.
Jika ketidakpastian berlanjut, nilai pasar Apple bisa terus tertekan.

Implikasi Hukum

Legalitas Tarif Khusus

Menetapkan tarif hanya untuk satu perusahaan (Apple) bisa dianggap diskriminatif dan berpotensi melanggar hukum perdagangan internasional dan konstitusi AS.
Trump mungkin akan menghadapi tantangan hukum dari Apple, asosiasi perdagangan, dan parlemen AS.

WTO dan Perdagangan Global

Langkah ini bisa menjadi pelanggaran terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), karena tarif biasanya ditetapkan berdasarkan negara, bukan perusahaan.

Dampak Geopolitik

India saat ini menjadi mitra strategis utama Apple, dan juga sekutu penting AS di Asia.
Jika Apple dipaksa meninggalkan India, ini bisa meretakkan hubungan dagang antara AS dan India.

Relasi AS–China

Meskipun Apple sedang mengurangi ketergantungan pada China, tekanan Trump bisa mempercepat decoupling ekonomi AS–China.

Namun, konflik dagang yang berkepanjangan bisa berdampak pada perusahaan global lain juga.

Apple kemungkinan akan Melobi pemerintah AS untuk mencegah tarif diberlakukan.
Mengevaluasi opsi diversifikasi produksi antara India, Vietnam, dan (mungkin) AS bagian tertentu.

Menyusun kampanye PR untuk menunjukkan komitmen terhadap ekonomi AS tanpa harus memindahkan seluruh manufaktur.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *