JurnaLodie.com – Tim ilmuwan dari Universitas Peking yang dipimpin oleh Prof Peng Hailin telah mengembangkan transistor tercepat dan paling efisien — tanpa silikon sama sekali.
Temuan ini dipublikasikan di Nature Materials pada Februari.
Apa Bedanya dari Teknologi Lama? Struktur baru. Bukan lagi FinFET (struktur “menara” silikon tradisional).
Dikutip JurnaLodie.com dari YNet, menggunakan 2D GAAFET (Gate-All-Around Field Effect Transistor), di mana arus dikontrol dari semua sisi.
Bahan Baru:
- Bismuth Oxychalcogenide → sebagai saluran transistor.
- Bismuth Selenide Oxide → sebagai material gerbang.
- Keduanya adalah bahan semikonduktor 2D, bukan silikon.
Keunggulan Teknologi Ini:
- 40% lebih cepat dari chip silikon 3 nanometer.
- 10% lebih hemat energi.
Elektron mengalir lebih lancar, mirip air di pipa halus → lebih sedikit panas dan kehilangan daya.
Tidak bergantung pada mesin litografi canggih buatan Barat seperti ASML.
Dampak Geopolitik dan Strategis:
Tanggapan atas sanksi AS yang membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi chip canggih.
Bisa diproduksi dengan peralatan yang tersedia di dalam negeri Tiongkok.
Memberi alternatif potensial terhadap dominasi silikon oleh perusahaan seperti Intel dan TSMC.
Tantangan ke Depan:
- Apakah bisa diproduksi massal dengan stabil?
- Apakah tahan panas dan tekanan dalam perangkat nyata?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga teknologi ini tersedia di ponsel atau komputer konsumen?
- Prof Peng menyatakan timnya sedang bekerja untuk meningkatkan skala produksi, dan hasil awal menunjukkan tegangan operasi yang sangat rendah, yang artinya efisiensi tinggi.
Dunia chip kini tidak lagi hanya tentang “mengecilkan silikon”, tetapi siapa yang bisa berpikir melampauinya.
Jika berhasil dikomersialisasi, transistor berbasis bismuth ini bisa menjadi lompatan besar bagi Tiongkok dalam persaingan global teknologi chip generasi berikutnya. (*)
