WARSAWA, JurnaLodie.com – Pemilihan presiden di Polandia menjadi momen penting yang akan menentukan arah politik negara tersebut, dengan persaingan ketat yang mencerminkan perpecahan mendalam terkait kebijakan luar negeri, nilai-nilai sosial, dan posisi Polandia di Eropa.
Kandidat utama, Rafal Trzaskowski, Wali Kota liberal Warsawa, pro-Uni Eropa, wakil pemimpin partai Civic Platform yang sejalan dengan Perdana Menteri Donald Tusk.
Karol Nawrocki, sejarawan konservatif yang didukung oleh partai nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS), yang kehilangan kekuasaan pada tahun 2023.
Dengan 13 kandidat yang bersaing, tidak ada yang diperkirakan akan meraih 50% suara yang dibutuhkan untuk menang langsung, sehingga kemungkinan besar akan ada putaran kedua pada 1 Juni.
Dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera, hasil exit poll diperkirakan keluar setelah pukul 21.00 waktu setempat, dan hasil resmi pada hari Senin.
Meskipun presiden Polandia memiliki kekuasaan eksekutif yang terbatas, jabatan ini memegang peran penting dalam kebijakan luar negeri, komando militer, dan hak veto atas undang-undang.
Pemilu ini dianggap sebagai referendum apakah pemilih mendukung kebijakan pro-Uni Eropa dari pemerintahan Tusk atau memilih kembali ke visi nasionalis dan konservatif dari Hukum dan Keadilan.
Kampanye dipengaruhi oleh kekhawatiran keamanan regional, terutama dengan perang Rusia di Ukraina dan ketidakpastian atas komitmen AS terhadap NATO di bawah Donald Trump.
Trzaskowski mendukung hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa dan NATO, sementara Nawrocki menekankan kedaulatan nasional dan nilai-nilai tradisional.
Garis pembeda utama adalah soal aborsi dan hak LGBTQ—Trzaskowski mendukung reformasi liberal, sedangkan Nawrocki memperjuangkan kebijakan konservatif.
Trzaskowski mendapatkan dukungan dari pemilih perkotaan dan progresif, terutama dalam isu akses aborsi dan hak minoritas.
Kampanye Nawrocki tercoreng oleh skandal terkait pembelian apartemen di Gdańsk dari seorang pria lanjut usia yang disebut tidak dipenuhi janji perawatan seumur hidup.
Terdapat juga dugaan campur tangan asing, termasuk serangan siber dan iklan politik yang diduga didanai dari luar negeri, menambah ketegangan dalam suasana pemilu.
Implikasi:
Kemenangan Trzaskowski kemungkinan akan memperkuat agenda pro-Uni Eropa, sementara kemenangan Nawrocki bisa menciptakan kebuntuan politik dan membuka jalan bagi kebangkitan kembali partai Hukum dan Keadilan di pemilu mendatang.
Hasil pemilu ini bisa berdampak besar terhadap kebijakan domestik Polandia dan hubungannya dengan Uni Eropa.
Hasil pemilu ini diperkirakan akan membawa dampak regional dan internasional yang signifikan, menjadikannya momen krusial tidak hanya bagi Polandia tetapi juga bagi lanskap politik Eropa. (*)