VATIKAN, JurnaLodie.com – Paus Leo XIV, Paus pertama asal Amerika Serikat, menuai kecaman dari kalangan pendukung Donald Trump (gerakan MAGA), yang menilainya sebagai “anti-Trump” dan terlalu fokus pada isu-isu sosial progresif.
Dalam pidato politik perdananya, Paus menyerukan perdamaian di Ukraina, gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan seluruh sandera Israel, serta menyambut baik gencatan senjata antara India dan Pakistan.
“Tidak ada lagi perang!” seru Paus Leo XIV, mengutip seruan almarhum Paus Fransiskus dikutip JurnaLodie.com dari YNet, Minggu 11 Mei 2025.
Meskipun menjadi Paus pertama dari AS, Leo XIV dianggap oleh sebagian kalangan sebagai sosok yang “paling tidak Amerika”.
Ia pernah lama tinggal di Peru dan menjadi warga negara di sana, serta dikenal kritik terhadap kebijakan imigrasi Presiden Trump.
Tokoh-tokoh MAGA seperti Steve Bannon dan Laura Loomer langsung menyerang Paus Leo XIV.
Bannon menyebut bahwa Paus ini akan berkonflik langsung dengan Trump, terutama soal rencana deportasi massal.
Loomer bahkan menyebutnya sebagai “anti-MAGA, pendukung perbatasan terbuka, dan Marxis sejati seperti Paus Fransiskus”.
JD Vance, Wakil Presiden AS dan seorang Katolik, memilih berhati-hati, mengatakan ia akan terus mendoakan Paus meski mungkin tak setuju dengan semua pendapatnya.
Siapa Paus Leo XIV?
Nama asli: Robert Francis Prevost
Lahir: 14 September 1955, Chicago, Illinois
Kewarganegaraan: Amerika Serikat dan Peru
Pendidikan: Villanova University, Catholic Theological Union, Pontifical University of Saint Thomas Aquinas
Karier Gereja:
- Imam Agustinus sejak 1982
- Misionaris di Peru (1985–1986, 1988–1998)
- Uskup Chiclayo, Peru (2015–2023)
- Kardinal sejak 2023
- Paus sejak 8 Mei 2025
- Nama Paus: Leo XIV, menghormati Paus Leo XIII yang mendukung kaum buruh
- Pesan Perdana: Seruan untuk perdamaian, inklusivitas, dan perlindungan martabat manusia
Reaksi dari Kalangan MAGA
Steve Bannon: Memprediksi potensi konflik antara Paus dan Trump, terutama terkait kebijakan imigrasi
Laura Loomer: Menilai Paus Leo XIV sebagai “anti-Trump, pendukung perbatasan terbuka, dan Marxis”
Jack Posobiec: Mengklaim pemilihan Paus sebagai “pesan kepada Presiden Trump”
Dampak Global
Perayaan: Kebaktian di Chicago dan Lima, Peru, sebagai bentuk dukungan atas pemilihan Paus pertama asal Amerika
Kontroversi: Pemilihan Paus dari Amerika Serikat dianggap melanggar tabu geopolitik Gereja Katolik
Harapan: Masyarakat berharap Paus Leo XIV dapat membawa perubahan positif dan memperkuat kehidupan komunitas sesuai prinsip Agustinus
(*)