JAKARTA, JurnaLodie.com – Penguatan rupiah pada perdagangan Selasa 10 Juni 2025 dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal, terutama:
- Penurunan ekspektasi inflasi AS → melemahkan dolar
- Optimisme pasar terhadap negosiasi dagang AS–China
- Kondisi ini menciptakan peluang bagi mata uang emerging markets seperti rupiah untuk menguat di tengah ketidakpastian global.
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Pasar Spot (Penutupan):
- Rp 16.275/USD
Menguat 16 poin atau 0,10% dari sebelumnya Rp 16.291/USD - JISDOR (Kurs Tengah BI):
Rp 16.276/USD
Sedikit menguat 1 poin dari sebelumnya Rp 16.277/USD
Faktor Penguatan Rupiah
- Penurunan Ekspektasi Inflasi AS
- Menurut Lukman Leong (Analis Doo Financial Futures), koreksi dolar AS dipicu oleh:
- Ekspektasi inflasi 1 tahun ke depan turun dari 3,6% → 3,2%
- Ekspektasi inflasi 3 tahun ke depan turun dari 3,2% → 3,0%
- Ekspektasi inflasi 5 tahun ke depan turun dari 2,7% → 2,6%
Dikutip JurnaLodie.com dari Kompas.com, turunnya ekspektasi ini mengurangi tekanan terhadap suku bunga AS, melemahkan dolar dan menguntungkan rupiah.
- Harapan Positif Perundingan Dagang AS–China
- Pertemuan antara Wakil PM Tiongkok He Lifeng dan Menkeu AS Scott Bessent
- Agenda: Mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan
- Presiden Donald Trump menyatakan mendapat laporan positif
- Hal ini menciptakan sentimen positif bagi pasar global, termasuk rupiah.
(*)