TEHERAN, JurnaLodie.com – Iran meluncurkan serangan rudal balistik besar‑besaran ke wilayah Israel, dengan sasaran di antaranya Soroka Hospital di Beersheba, menyebabkan kerusakan parah dan puluhan korban luka-luka, Kamis 19 Juni 2025.
Beberapa kawasan sipil di dekat Tel Aviv, Holon, serta pusat bisnis di Ramat Gan, juga terdampak.
Sebagai balasan, Israel melancarkan gelombang serangan udara ke berbagai target militer dan nuklir di Iran—termasuk fasilitas di Arak, Natanz, serta kompleks berat-air nuclear reactor, dan fasilitas militer di dekat Teheran.
Respon Global
Konflik telah memasuki hari ke‑7 sejak serangan Israel pada 13 Juni, dan kini telah meningkat ke tingkat langsung antar negara.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, menolak tuntutan “surrender” Donald Trump dan mengancam akan menargetkan AS jika mereka masuk langsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan diri sebagai mediator untuk meredam ketegangan.
Data terbaru melaporkan lebih dari 224 orang tewas di Iran, serta 24 tewas di Israel, dengan ratusan lainnya luka-luka.
Banyak warga sipil—terutama dari Filipina, India, Australia, dan Selandia Baru—sedang dievakuasi dari Israel.
Di Iran, terjadi eksodus massal terutama dari Teheran, dan fasilitas publik (rumah sakit, listrik, internet) terdampak paksa akibat serangan dan pemadaman cyber .
Trump menyatakan belum memberi perintah langsung, tetapi AS sudah menyiapkan opsi serangan jika Iran terus agresif.
Sekutu AS (UE) menyerukan pengekangan, sementara di panggung diplomatik internasional, meskipun terjadi batasan keras, ada upaya mediasi oleh Rusia guna mendorong de-eskalasi.
Kondisi terkini dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera:
- Rudal Iran ke Israel Menyerang rumah sakit & wilayah sipil
- Balasan Israel ke Iran Target fasilitas nuklir & militer
- Keterlibatan AS Dipertimbangkan, aset dikerahkan
- Korban & pengungsi Ratusan tewas, ribuan terluka dan mengungsi
- Diplomasi & mediasi Trump tegas, Putin tawarkan mediasi, UE serukan de-eskalasi
Situasi mengarah ke konflik terbuka antar kedua negara, dengan risiko meluas jika AS benar-benar masuk.
Ancaman serangan tambahan dan evaluasi strategi militer tengah berlangsung. (*)
