KYIV, JurnaLodie.com – Ukraina melaporkan bahwa serangan drone Rusia terhadap sebuah bus sipil di wilayah Sumy, timur laut Ukraina, telah menewaskan 9 orang dan melukai 4 lainnya pada hari Sabtu.
Polisi Nasional Ukraina menyebut serangan ini sebagai “kejahatan perang yang sinis”.
Kecaman dari Ukraina
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyebut serangan ini sebagai:
“Kejahatan perang yang disengaja dan biadab.”
Ia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melanjutkan perang terhadap warga sipil.
Tanggapan Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa drone mereka menyerang lokasi peralatan militer Ukraina, bukan warga sipil.
Rusia secara konsisten menyangkal menargetkan warga sipil sejak invasi skala penuh pada Februari 2022, meskipun ribuan korban sipil telah tercatat.
Pembicaraan Damai di Istanbul
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah pertemuan langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, yang bertujuan untuk menjajaki gencatan senjata sementara:
Poin penting upaya damai Turki dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera:
Tidak ada terobosan, tetapi disepakati:
- Pertukaran 1.000 tahanan, terbesar sejak awal perang
- Komitmen untuk mengajukan proposal gencatan senjata tertulis ke pertemuan berikutnya
Pernyataan Delegasi
Negosiator Rusia Vladimir Medinsky:
“Kami siap melanjutkan negosiasi, termasuk soal gencatan senjata.”
Sumber Ukraina (ke Reuters):
“Tuntutan Rusia tidak masuk akal – meminta Ukraina mundur dari wilayahnya sendiri.”
Jurnalis Al Jazeera, Zein Basravi dari Kyiv, menyatakan “Rusia mengirim pesan jelas: mereka siap melanjutkan perang selama bertahun-tahun, bahkan saat bernegosiasi.”
Serangan terhadap bus sipil hanya memperkuat pandangan Ukraina bahwa Rusia tidak serius mencari damai, dan menegaskan seruan Ukraina kepada negara-negara Barat untuk:
- Meningkatkan tekanan terhadap Moskow
- Mengirim bantuan militer dan diplomatik tambahan
- Mendorong isolasi internasional terhadap Rusia
Situasi di Medan Tempur
Rusia Bersiap Meluncurkan Serangan Baru
Ukraina dan analis militer Barat melaporkan bahwa Rusia tengah mempersiapkan ofensif militer baru.
Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov mengunjungi Minsk untuk membahas latihan militer bersama dan pengiriman senjata ke Belarus.
Serangan Drone di Kupiansk
Sebuah serangan drone Rusia di kota Kupiansk, Ukraina timur laut, menewaskan seorang wanita (55 tahun) dan melukai empat pria, menurut kepala administrasi Kharkiv, Oleh Syniehubov.
Rusia Klaim Kuasai 6 Pemukiman di Donetsk
Termasuk: Torske, Kotlyarivka, Myrolyubivka, Mykhailivka, Novooleksandrivka, dan Vilne Pole
Kementerian Pertahanan Rusia merilis video pasukan mereka mengibarkan bendera di Mykhailivka.
Warga Australia Dijatuhi Hukuman 13 Tahun
Pengadilan di wilayah Luhansk (dikuasai Rusia) menghukum Oscar Charles Augustus Jenkins, warga negara Australia, 13 tahun penjara karena bertempur untuk Ukraina.
Perundingan Gencatan Senjata
Pertemuan Langsung Pertama dalam 3 Tahun
Diadakan di Istanbul, Turki, Jumat lalu, selama 90 menit
Diwakili oleh:
Ukraina: Menteri Pertahanan Rustem Umerov
Rusia: Penasihat Presiden Putin, Vladimir Medinsky
AS: Menteri Luar Negeri Marco Rubio
Dimediasi oleh Menlu Turki Hakan Fidan di Istana Dolmabahce
Hasil Utama:
Pertukaran 1.000 tawanan perang (POW) dari masing-masing pihak
Diskusi tentang opsi gencatan senjata
Komitmen melanjutkan dialog
Pernyataan Delegasi:
Kirill Dmitriev (utusan investasi Putin):
“Ada hasil baik: pertukaran tawanan, opsi gencatan senjata, dan pemahaman posisi masing-masing.”
Delegasi Ukraina ke Reuters:
“Tuntutan Rusia tidak realistis, termasuk ultimatum agar Ukraina mundur dari wilayahnya sendiri.”
Zelensky Kecewa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyayangkan Putin tidak hadir langsung di Turki.
“Kami punya peluang nyata untuk mengakhiri perang, jika saja Putin tidak takut datang.”
Donald Trump Komentari Perundingan
Dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Trump menyatakan:
“Saya akan bertemu dengan Putin secepatnya untuk mendorong kemajuan perdamaian. Saatnya untuk melakukannya.”
Reaksi Internasional
Zelensky Hadiri KTT di Albania
Berkoordinasi dengan:
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Kanselir Jerman Friedrich Merz
PM Inggris Keir Starmer
PM Polandia Donald Tusk
Eropa Desak Sanksi Baru untuk Rusia
Ursula von der Leyen: Umumkan rencana sanksi tambahan terhadap Moskow.
Starmer: “Posisi Rusia tidak bisa diterima. Eropa, Ukraina, dan AS kini menyelaraskan langkah.”
Senat AS Tekan Kongres
Seruan untuk meloloskan sanksi baru terhadap Rusia kembali digencarkan, meski belum ada jadwal pemungutan suara atas RUU yang diajukan enam minggu lalu. (*)