JurnaLodie.com – India dan Pakistan terlibat dalam perang militer yang meningkat pesat dan mengancam akan meledak menjadi perang besar, yang dipicu oleh serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April yang menewaskan 26 warga sipil, tetapi berakar pada permusuhan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Pada tanggal 7 Mei, India meluncurkan gelombang rudal ke Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan, menyerang sedikitnya enam kota dan menewaskan sedikitnya 31 orang – termasuk dua anak – menurut Islamabad.
Sejak saat itu, pesawat nirawak India telah menyerang kota-kota besar Pakistan dan instalasi militer, dan India menuduh Pakistan meluncurkan rentetan rudal dan pesawat nirawak ke kota-kota dan fasilitas militernya.
Berikut ringkasan Konflik India-Pakistan dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera:
Akar Konflik
Konflik ini berakar dari pembagian India oleh Inggris pada tahun 1947 dan status wilayah Kashmir yang belum terselesaikan. Kashmir, wilayah mayoritas Muslim, menjadi sengketa karena India dan Pakistan sama-sama mengklaimnya.
Perang dan Ketegangan Berulang
India dan Pakistan telah beberapa kali terlibat perang, yakni pada tahun 1947–1948, 1965, 1971, dan 1999. Selain itu, ketegangan dan bentrokan kecil terus terjadi, terutama di sepanjang Garis Kontrol (LoC).
Risiko Nuklir
Sejak 1998, kedua negara memiliki senjata nuklir, sehingga setiap eskalasi konflik membawa risiko kehancuran yang lebih besar dan berdampak global.
Serangan Teror dan Retaliasi
Beberapa serangan besar seperti serangan Parlemen India pada tahun 2001, serangan Mumbai 2008, dan serangan Pulwama 2019 sering memicu tindakan militer balasan dari India. India biasanya menuduh kelompok militan berbasis di Pakistan sebagai pelaku, yang sering kali dibantah oleh Islamabad.
Krisis Terbaru (2025)
Krisis kali ini dipicu oleh serangan pada 22 April terhadap turis di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, yang menewaskan 26 orang. Kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) mengklaim bertanggung jawab. India menyebut TRF adalah cabang dari Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan, tuduhan yang dibantah oleh Pakistan.
Pada 7 Mei, India meluncurkan Operasi Sindoor, serangan rudal ke enam kota di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pakistan melaporkan setidaknya 31 orang tewas, termasuk dua anak-anak. Setelah itu, terjadi saling serang dengan drone dan rudal antar kedua negara.
Inti Masalah Saat Ini
Kedua negara menuduh satu sama lain sebagai pihak agresor.
India mengklaim hanya menargetkan “infrastruktur teroris”, sementara Pakistan menyebut korban tewas adalah warga sipil.
Pakistan membantah melakukan serangan balasan dengan rudal atau drone.
Masing-masing memosisikan diri sebagai korban.
Kesimpulan
Ketegangan saat ini adalah salah satu yang paling berbahaya dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena kedua negara memiliki senjata nuklir dan sejarah panjang konflik yang belum terselesaikan. Krisis ini berpotensi berkembang menjadi perang besar jika tidak diredam melalui diplomasi atau campur tangan internasional. (*)