SEOUL, JurnaLodie.com – Rakyat Korea Selatan akan memilih pemimpin baru. Pemilu Presiden pada 3 Juni 2025.
Pemilu ini diadakan secara mendadak untuk menggantikan Presiden Yoon Suk-yeol, yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya setelah upaya pendeklarasian darurat militer yang berlangsung selama 6 jam pada Desember 2024.
Upaya ini memicu kekacauan politik besar, termasuk unjuk rasa massal, kerusuhan di pengadilan, dan tiga presiden sementara dalam enam bulan.
Dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera, darurat militer yang gagal menjadi isu utama, mengesampingkan isu-isu lain seperti ekonomi dan kebijakan luar negeri.
Sang pemenang harus menghadapi:
- Krisis ekonomi yang memburuk
- Negosiasi tarif dengan AS (yang saat ini mengenakan bea masuk 25% pada baja, aluminium, dan mobil)
- Ketegangan dengan Korea Utara
- Reposisi hubungan dengan AS, China, dan Jepang
Kandidat Utama
- Lee Jae-myung (61 tahun) – Oposisi, Partai Demokrat Korea (DP)
Mantan pengacara HAM
Tokoh utama yang menggagalkan upaya darurat militer Yoon
Favorit dalam jajak pendapat (49%)
- Kim Moon-soo (73 tahun) – Konservatif, Partai Kekuatan Rakyat (PPP)
Mantan Menteri Ketenagakerjaan era Yoon
Tertinggal dalam survei (36%)
Partainya sedang dilanda konflik internal pasca-impeachment
- Lee Jun-seok (40 tahun) – Partai Reformasi Baru
Posisi ketiga dalam survei (9%)
Menolak mendukung PPP karena keterkaitan mereka dengan darurat militer
Sikap terhadap Darurat Militer
Lee Jae-myung:
Akan menuntut siapa pun yang terlibat dalam upaya kudeta
Usul amandemen konstitusi:
Presiden 4 tahun, 2 periode
Sistem dua putaran jika tidak ada kandidat yang meraih 50% suara
Komitmen terhadap demokrasi dan akuntabilitas
Kim Moon-soo:
Menerima usul dua periode, tapi ingin setiap periode hanya 3 tahun
Tidak jelas sikapnya soal darurat militer
Dituding tidak mengambil jarak dari warisan Yoon
Kebijakan Luar Negeri
Lee Jae-myung (DP):
Pendekatan damai terhadap Korea Utara
Akan memulihkan saluran komunikasi militer
Dukungan terhadap perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea
Tetap pertahankan aliansi dengan AS dan kerja sama dengan Jepang
Namun tidak ingin memusuhi China atau Rusia
Kim Moon-soo (PPP):
Pendukung kebijakan garis keras ala Yoon
Ingin pencegahan pre-emptive dengan senjata dan misil
Buka kemungkinan bagi Korea Selatan untuk memproses ulang bahan nuklir (menuju persenjataan nuklir)
Janji pertemuan langsung dengan Presiden Donald Trump untuk bahas tarif
Bersedia meninjau ulang pembagian biaya kehadiran pasukan AS
Kontroversi & Pandangan Analis
Lee dituding terlalu lembek terhadap China dan Rusia, serta pernah menyalahkan Presiden Ukraina atas invasi Rusia.
Namun, ia berusaha menarik pemilih moderat selama masa kampanye dengan melunakkan retorika sebelumnya.
Kapan Hasil Diumumkan?
Pemilu berlangsung 3 Juni, TPS buka pukul 06.00–20.00 waktu setempat.
Pemungutan suara awal telah dilakukan, dengan partisipasi tinggi.
Penghitungan dimulai segera setelah TPS tutup.
Hasil diperkirakan keluar malam itu atau keesokan paginya.
Tidak ada sistem dua putaran – pemenang adalah kandidat dengan suara terbanyak, meski tak mencapai 50%.
(*)