JurnaLodie.com – Salah satu kendala utama dalam upaya untuk menghuni Mars adalah iklimnya yang dingin; sebuah studi baru mengusulkan untuk mengatasi masalah ini dengan memicu efek rumah kaca.
Ilmuwan planet sering kali menyamakan kesesuaian Bumi yang sempurna untuk kehidupan dengan kisah Goldilocks dan Tiga Beruang. Dalam kisah tersebut, Goldilocks selalu memilih opsi yang terasa “pas”—tempat tidur empuk yang pas untuknya, kursi yang tidak terlalu keras atau terlalu empuk, dan bubur yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Begitu pula, Bumi menempati posisi yang “pas” di tata surya. Bumi berada pada jarak yang ideal dari Matahari—tidak terlalu jauh seperti Mars yang beku, atau terlalu dekat seperti Venus yang panas membara, tempat suhu permukaannya melonjak hingga sekitar 400 derajat Celsius. Penempatan ini memungkinkan suhu Bumi mendukung keberadaan air cair—persyaratan mendasar bagi kehidupan.
Ketidakcocokan planet-planet tetangga Bumi yang mencolok untuk kehidupan tidak menghalangi imajinasi manusia untuk membayangkan kota-kota dan seluruh peradaban di permukaannya.
Sebaliknya, tantangan untuk membuat planet-planet ini layak huni menginspirasi para peneliti dan penulis. Di antara mereka, planet yang paling menarik perhatian dan dianggap sebagai kandidat utama untuk kelayakhunian adalah Mars—sering disebut “Planet Merah”.
Kedekatannya yang relatif dengan Bumi dan beberapa kesamaan dengan planet kita menjadikannya fokus utama. Namun, Mars jauh dari kandidat yang ideal: ia adalah dunia yang dingin dengan suhu rata-rata -62 derajat Celsius dan atmosfer yang sangat tipis.
Sementara bukti menunjukkan bahwa air cair mungkin telah mengalir di permukaannya di masa lalu yang jauh – sekitar 600.000 tahun yang lalu – saat ini, sumber daya yang tak ternilai ini hanya ada di kutub es atau terkubur di bawah permukaan planet.
Berikut beberapa poin penting kehidupan di Mars dikutip JurnaLodie.com dari YNet:
- Masalah Utama: Mars Terlalu Dingin
Suhu rata-rata: -62°C
Atmosfer sangat tipis dan tidak bisa menahan panas
Air hanya ada di kutub atau bawah tanah
- Solusi Inovatif: Gunakan Efek Rumah Kaca
Penelitian baru menyarankan mengubah debu Mars menjadi penyerap panas
Debu alami Mars biasanya memantulkan sinar matahari (mendinginkan planet)
Ide: rekayasa partikel debu menjadi berbentuk batang agar menyerap cahaya lebih baik
- Hasil Simulasi
Simulasi dilakukan dengan model MarsWRF
Debu rekayasa bisa menaikkan suhu permukaan hingga 10°C dalam beberapa bulan
Dibutuhkan sekitar 2 juta ton partikel debu berbentuk batang
Bahan tersedia melimpah di Mars → feasible secara teoritis
- Tantangan Besar Tetap Ada
Atmosfer Mars:
160x lebih tipis dari Bumi
Kadar oksigen sangat rendah
Cahaya UV tinggi (tanpa lapisan ozon)
Tekanan rendah bisa menyebabkan darah mendidih tanpa baju ruang angkasa
Tanah mungkin terlalu asin atau beracun untuk pertanian
- Inti dari Studi Ini
Menggunakan proses alam Bumi (efek rumah kaca) untuk rekayasa planet lain
Meskipun masih jauh dari implementasi nyata, ide ini membuka jalan menuju terraforming Mars secara bertahap.
(*)