Blokir Internet Selama Dua Minggu: Kesehatan Mental dan Fokus Meningkat Drastis

Kesehatan7 Dilihat

JurnaLodie.com – Sebuah studi internasional yang diterbitkan di jurnal PNAS Nexus menemukan bahwa memutus akses internet di smartphone selama dua minggu.

Smartphone, meskipun bermanfaat, juga merupakan sumber distraksi kronis yang merusak konsentrasi dan kesehatan mental.

Hasil studi dikutip JurnaLodie.com dari YNet:

  • Meningkatkan kesejahteraan subjektif
  • Mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan disfungsi sosial
  • Memperbaiki fokus dan perhatian berkelanjutan

Desain Studi

Melibatkan 467 partisipan

Setiap peserta menginstal aplikasi bernama Freedom yang memblokir semua akses internet di ponsel (Wi-Fi & data seluler)

Mereka masih bisa mengirim SMS, melakukan panggilan, dan mengakses internet melalui komputer/tablet

Metode

Peserta dibagi dua kelompok:

Kelompok pertama: blokir aktif selama 2 minggu pertama

Kelompok kontrol: tetap menggunakan internet seperti biasa, lalu bergantian pada minggu ke-3 dan ke-4

Kepatuhan diverifikasi oleh aplikasi

Hasil Mencengangkan

Setelah dua minggu pemblokiran:

Waktu layar (screen time) turun dari 5,25 jam menjadi 2,7 jam per hari. Peningkatan perhatian setara dengan pemulihan 10 tahun penurunan kognitif terkait usia.

Gejala depresi turun, bahkan melebihi efek rata-rata obat antidepresan dan sebanding dengan terapi CBT.

Peserta melaporkan:

  • Lebih banyak interaksi sosial langsung
  • Aktivitas fisik meningkat
  • Tidur lebih baik
  • Perasaan koneksi sosial lebih kuat
  • Pengendalian diri meningkat
  • Lebih penting lagi, efek positif ini tetap terasa dua minggu setelah internet diaktifkan kembali.

Implikasi

Smartphone, meskipun bermanfaat, juga merupakan sumber distraksi kronis yang merusak konsentrasi dan kesehatan mental.

Intervensi sederhana seperti “diet smartphone” bisa menjadi strategi efektif untuk:

  • Penderita ADHD
  • Anxiety & depresi
  • Siapa pun yang merasa kecanduan smartphone
  • Aplikasi seperti Freedom dapat menjadi alat terapeutik yang mudah diakses untuk membantu individu mengelola penggunaan teknologi secara sehat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *