Ancaman Perang Nuklir Asia Selatan: India dan Pakistan Terjebak Bentrokan Terburuk Puluhan Tahun

Internasional13 Dilihat

NEW DELHI, JurnaLodie.com – India dan Pakistan, dua negara bersenjata nuklir, telah terjerumus ke dalam konflik terburuk mereka dalam beberapa dekade terakhir. Dengan serangan rudal, serangan drone, dan kekerasan yang meningkat di Kashmir, kekhawatiran akan perang yang lebih luas tumbuh seiring dengan upaya diplomatik yang kesulitan menahan eskalasi.

Berikut beberapa poin penting konflik kedua negara dikutip JurnaLodie.com dari YNet:

Hubungan bermusuhan yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara India dan Pakistan kini mencapai titik paling berbahaya. Apa yang awalnya merupakan baku tembak lintas batas kini telah berkembang menjadi serangan rudal, serangan drone, dan korban sipil, memicu kekhawatiran akan konfrontasi nuklir.

Serangan Awal dan Balasan

Konflik meningkat setelah India meluncurkan serangan rudal pada hari Rabu, menargetkan apa yang diklaim sebagai infrastruktur teroris di wilayah Pakistan. Ini merupakan respons atas serangan teroris di Kashmir yang dikuasai India bulan lalu, yang menewaskan 25 turis India dan satu pemandu lokal. India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Islamabad.

Sebagai balasan, Pakistan meluncurkan operasi yang dinamai “Operasi Bunyanun Marsoos”—sebuah istilah Arab yang berarti “Struktur yang Teguh dan Bersatu.”

Pada Sabtu pagi, Pakistan menyerang beberapa target militer India, termasuk pangkalan udara Pathankot di Punjab, Pangkalan Angkatan Udara Udhampur di Kashmir yang dikuasai India, dan lokasi penyimpanan rudal di wilayah Beas. Ledakan juga dilaporkan terjadi di Srinagar dan Jammu, dengan sirene serangan udara berbunyi di seluruh wilayah tersebut.

Korban Sipil dan Dampak Regional

Kekerasan ini membawa dampak buruk bagi warga sipil. Di Pakistan, wilayah padat penduduk di dekat Rawalpindi, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Nur Khan, mengalami serangan rudal dari India, menyebabkan kepanikan meluas. Di India, lima warga sipil dilaporkan tewas di wilayah Jammu akibat serangan Pakistan. Ledakan juga terdengar di kota-kota perbatasan seperti Amritsar dan Fazilka, sementara pasukan India mencegat sejumlah drone Pakistan.

Pertempuran ini tidak hanya menargetkan fasilitas militer. Laporan dari India menyebutkan bahwa drone Pakistan menyerang situs-situs keagamaan, termasuk Gurdwara Sikh dan gereja Kristen. Seorang warga sipil terluka dalam serangan ini, memicu kecaman dari Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, yang menuduh Pakistan menyerang tempat ibadah. Namun Pakistan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa semua serangannya ditujukan hanya ke infrastruktur militer.

Ketakutan Akan Eskalasi Nuklir

Situasi semakin mengkhawatirkan ketika Pakistan mengumumkan pertemuan Otoritas Komando Nasional, badan yang mengawasi persenjataan nuklir negara itu. Para analis menafsirkan langkah ini sebagai sinyal nuklir halus, sejalan dengan doktrin nuklir Pakistan yang memperbolehkan penggunaan pertama (first-use) jika menghadapi ancaman serius.

Ahsan Iqbal Chaudhary, Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan, menyebut eskalasi ini sebagai ujian bagi komunitas internasional, dan menyerukan kepada negara-negara untuk mencegah situasi melewati ambang nuklir. “Kami sangat berharap ambang itu tidak dilanggar,” katanya dalam wawancara televisi.

Upaya Diplomatik untuk Menurunkan Ketegangan

Di tengah meningkatnya ketegangan, Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya menyerukan penahanan diri. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menghubungi Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Asim Munir, mendesak kedua belah pihak untuk meredakan konflik dan menawarkan bantuan AS untuk memulai dialog konstruktif. Negara-negara anggota G7 juga mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penahanan maksimal dan mendorong kedua negara untuk melakukan pembicaraan langsung.

Namun, kedua pihak tampaknya justru memperkuat strategi militernya. Pakistan mengklaim bahwa rudal India menargetkan tiga pangkalan udara, termasuk Pangkalan Udara Nur Khan di Rawalpindi, sementara India menuduh Pakistan meluncurkan lebih dari 400 drone ke wilayahnya. Pasukan India dilaporkan telah menembak jatuh beberapa drone di wilayah Punjab dan Rajasthan.

Penempatan Militer dan Ketegangan yang Meningkat

Pertempuran kini telah meningkat menjadi pertempuran udara, dengan Pakistan mengerahkan lebih dari 100 pesawat tempur sebagai respons atas serangan India. Menurut militer Pakistan, sistem pertahanan udaranya mencegat sebagian besar rudal yang diluncurkan India, meskipun beberapa berhasil mengenai wilayah yang tidak vital. Sementara itu, puing-puing dari sedikitnya tiga jet tempur India, termasuk pesawat Rafale buatan Prancis, ditemukan di Kashmir dan Punjab yang dikuasai India.

Pakistan juga mengklaim telah menargetkan situs penyimpanan rudal BrahMos milik India, sebuah sinyal ancaman langsung terhadap persenjataan strategis India. Ledakan keras dilaporkan terjadi di kota-kota India dekat perbatasan, termasuk Srinagar dan Jammu. Di sisi Pakistan, kota-kota seperti Lahore dan Peshawar juga melaporkan suara ledakan, memperkuat kekhawatiran bahwa konflik ini dapat meluas lebih jauh.

Konflik ini telah menewaskan sedikitnya 48 orang di kedua belah pihak, menurut laporan korban yang belum terverifikasi. Warga sipil di kedua negara mulai menimbun persediaan karena takut akan eskalasi lebih lanjut. Komisaris Tinggi Inggris untuk Pakistan, Jane Marriott, menyatakan bahwa pemerintahnya memantau situasi dengan seksama, mencerminkan kekhawatiran global atas konflik ini.

Jalan ke Depan

Seiring dengan meningkatnya ketegangan, prospek perang besar-besaran antara India dan Pakistan semakin nyata. Sengketa lama di Kashmir, ditambah dengan provokasi baru-baru ini, telah membawa kedua negara mendekati jurang konflik. Dengan kedua pihak saling meluncurkan rudal, drone, dan tuduhan, dunia menyaksikan dengan cemas, berharap ada intervensi diplomatik untuk mencegah bencana.

Untuk saat ini, kawasan ini tetap berada dalam ketegangan tinggi, dengan bayang-bayang eskalasi nuklir membayangi Asia Selatan. Kedua negara menghadapi tekanan besar untuk mundur dari ambang perang dan memulai dialog, tetapi dengan emosi yang memuncak dan permusuhan yang semakin dalam, jalan menuju perdamaian masih sangat tidak pasti.

Ringkasan Konflik India–Pakistan 2025:

  • Terjadi serangan teroris di Kashmir yang dikuasai India, menewaskan 25 turis India.
    India menuduh Pakistan terlibat – Menyerang target di Pakistan dengan rudal.
  • Operasi bernama “Bunyanun Marsoos” diluncurkan. Target: Pangkalan udara India di Pathankot, Udhampur, dan fasilitas rudal di Beas.
  • Serangan rudal dan drone menyebabkan kepanikan di Rawalpindi (Pakistan) dan Jammu (India). Total korban tewas: setidaknya 48 jiwa (belum terverifikasi). Tuduhan India: drone Pakistan menyerang tempat ibadah → Pakistan membantah.
  • Pakistan menggelar rapat Otoritas Komando Nasional → sinyal peringatan nuklir.
    Pakistan mengingatkan dunia agar mencegah “ambang nuklir” dilanggar.
  • Pertempuran udara terjadi, jet Rafale India jatuh. Pakistan serang situs rudal BrahMos India. Lebih dari 400 drone Pakistan diluncurkan; beberapa ditembak jatuh oleh India. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *