JurnaLodie.com – Final Liga Champions 2025 di Allianz Arena Munich, Jerman, PSG 5 – 0 Inter Milan. PSG meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub dengan kemenangan telak 5–0 atas Inter Milan — menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
PSG akhirnya meraih gelar Eropa pertama, setelah bertahun-tahun investasi besar dan kegagalan di fase akhir.
Kemenangan ini melengkapi treble kontinental PSG. Juara Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions.
Luis Enrique, pelatih PSG, menjadi satu dari hanya tujuh pelatih yang pernah menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda (Barcelona 2015, PSG 2025).
Berikut kutipan penting dikutip JurnaLodie.com dari Al Jazeera:
Marquinhos (Kapten PSG)
“Ini hari terbaik dalam hidup saya. Kami telah menderita, kami telah menunggu. Gelar ini berarti segalanya — untuk para fans, kota Paris, dan pemain-pemain sebelum kami yang gagal meraihnya.”
Achraf Hakimi (Bek PSG)
“Luis Enrique mengubah segalanya di PSG. Ia membangun sebuah keluarga di sini. Kemenangan ini untuk dia, seperti juga untuk kami semua.”
Simone Inzaghi (Pelatih Inter)
“PSG pantas menang. Kami bangga bisa sampai ke final, tapi performa kami hari ini memang tidak cukup bagus. Ini menyakitkan, tapi kami akan belajar dari kekalahan ini.”
Perayaan di Paris
Perayaan besar-besaran terjadi di Champs-Élysées dan di stadion Parc des Princes yang dijadikan zona nonton bareng.
Kembang api, arak-arakan mobil, dan nyanyian kemenangan memenuhi jalanan kota.
Menara Eiffel menyala dengan warna biru dan merah PSG.
Suasana digambarkan sebagai “euforia total” setelah bertahun-tahun penantian.
Perjalanan ke Final
PSG:
Semifinal: Mengalahkan Arsenal
Kompetisi domestik: Juara Ligue 1 dan Piala Prancis
Inter Milan:
Semifinal: Mengalahkan Barcelona
Kompetisi domestik: Peringkat 2 Serie A
Kemenangan PSG ini menegaskan posisi mereka sebagai kekuatan elit Eropa, setelah lebih dari satu dekade sejak kepemilikan Qatar dimulai.
Kepemimpinan taktis Luis Enrique banyak dipuji sebagai faktor utama perubahan PSG.
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Inter, yang kini menjadi runner-up dua kali dalam tiga musim terakhir (2023 dan 2025).
(*)